![]() | |
Antara Jogja-Jakarta, 3 September 2018 |
Hai, saya menulis ini untuk sekalian
pamitan dengan teman-teman yang nggak sempat saya pamiti secara personal.
Awalnya sih saya pikir saya nggak perlu pamitan karena saya pergi cuma
sebentar. Tapi, saya kemudian merasa saya tetap butuh doa dari kalian semua.
Orang-orang yang saya pamiti sebatas
keluarga dekat, teman dekaaat banget, dan teman-teman di kantor. Dan saya baru
sadar ternyata saya masih punya banyak teman lain di luar inner circle
saya yang menyayangi sayaaa. Terharu. Kalian mungkin akan menanyakan beberapa
pertanyaan ini (hahaha kepedean banget) seperti pertanyaan umum teman-teman
saya yang lain. Daripada saya harus bales chat atau dm satu-satu mending
kalian baca tulisan ini :)
Pergi ke mana?
Ke
Dili, Timor Leste. Dulu bagian dari Indonesia juga. Kampung halamannya Raul
Lemos. Kayaknya Raul Lemos emang lebih terkenal daripada presidennya, ya?
Ngapain?
Melaksanakan tugas negara. Hehe.
Beruntung banget ya saya, menjadi salah satu dari orang-orang yang tahun ini
dikirim pemeritah ke luar negeri sebagai duta bahasa negara. Jadi jelas kan, di
sana saya bakal ngapain? Ya, mengajar bahasa Indonesia kepada penduduk lokal.
Saya dan teman-teman saya akan melaksanakan diplomasi kebahasaan dan
kebudayaan. Selain mengajar bahasa kami juga akan mengenalkan budaya-budaya
Indonesia. Nggak cuma di Timor Leste, tapi juga di negara-negara lain di Asia,
Eropa, Australia, Amerika, Afrika. Teman-teman lain berangkat ke negara-negara tersebut.
Doakan ya, semoga saya bisa mengemban amanah dengan baik dan bertanggung jawab
dan bisa membawa nama baik bangsa.
Kok nggak negara lain?
Dimanapun ditugaskan kudu siap. Jadi
nggak bisa milih mau ke mana. Tapi saya beruntung nggak harus ke negara dingin.
Bisa bengek tiap hari. Hahaha.
Kok bisa sampai sana?
Bisaa. Ikut seleksi. Setiap tahun
PPSDK membuka kesempatan bagi yg ingin mencoba
Ini seleksi saya yang
ketiga dan baru lolos seleksi tahun 2017 dan baru berangkat tahun 2018. Hidup itu emang penuh dengan
jungkir balik jatuh bangun salto kayang kadang-kadang. Yang namanya gagal itu
wajar. Yang penting yakin dan jangan menyerah.
Enak ya?
Ah, sawang sinawang. Enaknya ya
karena akan mendapat pengalaman baru yang berharga seumur hidup dan juga
kesempatan ini ngga semua orang bisa dapat. Tapiii, tanggung jawabnya juga
berat. Saya membawa nama negara. Jadi, ini adalah tugas berat. Satu
kesalahan kecil saya akan membuat citra bangsa ini ikut buruk :/
Sedih nggak pergi dari Jogja?
Sedih sih enggak, toh saya sudah
ikhlas untuk LDR-an sama Tempo Gelato, Nanamia, dan cilok selera Ciamis. Orang-orang di sekitar saya juga mendukung saya 102%. Lagian, ini udah kali kedua saya meninggalkan Jogja untuk tugas negara setelah
SM3T tahun 2011 dulu. Jadi ya biasa aja. Deg-degan wajar kan ya, namanya juga mau pindah ke
tempat baru, budaya baru, ketemu orang-orang baru.
Singkatnya itu saja, besok kalau
saya selo, saya mau kok nulis panjang. Asal kalian baca ya :))
Akhir kata, saya pamit… Minta
doanya. See you very soon.
Bogor, 03/09/2018
No comments:
Post a Comment